Postingan

Menulis itu..

Gambar
Sumber gambar:  http://www.psikologikita.com   Dulu, saya merasa bahwa menulis itu kegiatan yang sulit untuk dilakukan, karena harus pandai merangkai kata dan kalimat agar menjadi padu, runut, dan nyaman dibaca. Tetapi, setelah saya mencoba menulis, menuangkan apa yang saya pikirkan menjadi sebuah tulisan, saya menjadi sadar, bahwa menulis lebih dari sekedar merangkai kata dan kalimat. Bagi saya, menulis merupakan sarana untuk berbagi. Berbagi apa yang saya rasakan, berbagi apa yang saya pikirkan. Terlebih didalam perasaan dan pikiran itu terdapat keresahan yang harus disebarkan . Keresahan terhadap realita sosial yang terkadang tak sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Keresahan yang ada pada satu kepala, tentu perlu diketahui kepala-kepala yang lain, agar setiap kepala dapat berpikir, bahkan lebih jauh lagi dapat menemukan solusi terhadap setiap keresahan yang ada itu. Setiap tulisan saya, saya angkat dari keresahan yang ada pada diri saya. Tentu keresahan itu tidak timb

Penyesalan yang Takkan Pernah Usai

Gambar
Sumber gambar:  http://www.youthmanual.com “ Penyesalan itu datangnya di akhir .” Iyalah di akhir, karena kalau di awal kan pendaftaran, heheh. Saya seringkali menyesal ketika merasa bahwa terlalu banyak hal yang saya kerjakan itu tidak bermanfaat. Saya pun menyesal ketika saya membuang-buang waktu dengan hal yang tak jelas. Begitu juga jika saya tidak melakukan sesuatu yang produktif di satu hari, saya menyesal. Begitu banyak penyesalan-penyesalan yang ada dihidup ini. Karena memang dasarnya kita ini makhluk yang perfeksionis, yang menginginkan segalanya sempurna. Tapi tentu itu tidak mungkin, karena kita saja diciptakan tidak sempurna. Ketidaksempurnaan yang ada pada diri kita yang menjadikan diri kita selalu ingin sempura. Maka dari itu, segeralah sadar, segera bangun, bahwa saya dan Anda semua tidak sempurna. Setiap waktu yang sudah berlalu, tidak mungkin akan kembali. Dan tentu, percuma saja jika kita berharap mengubah sesuatu yang telah lalu. Sama saja jika

Inspirasi Nonstop 24 Jam

Gambar
Sumber gambar:  http://mungkin-beritahangat.blogspot.co.id Alhamdulillah, selama kegiatan menulis #RamadhanInspiratif berlangsung, inspirasi menulis itu selalu ada dan hadir setiap harinya. Seakan-akan ia sudah menjadi teman yang selalu mengingatkan “ Hey, kamu harus nulis tentang aku hari ini ..”. Ia hadir seperti kebutuhan ruhani yang harus segera dipenuhi, mengharuskan jari dan pikiran ini segera menulis dan mengembangkannya di software pengolah kata. Sebenarnya tidak ada yang sulit ketika kita ingin berbagi inspirasi. Karena, betul apa kata P3R Salman ITB, bahwa inspirasi bisa hadir dari siapa saja . Bisa keluarga terdekat, teman, atau apapun dan siapapun yang menjadi objek perhatian kita. Terkadang inspirasi bisa seketika terlintas dan berkelebat dalam pikiran, dan pada saat itulah kita diharuskan segera mengikatnya dalam sebuah tulisan. Karena jika tidak, semua yang terlintas dan berkelebat itu bisa sirna dalam waktu yang sekejap. Maka dari itu, jika saya menem

Ketika Sakit Mengingatkanmu

Gambar
Sumber gambar:  http://cipy07winnie.blogspot.co.id Beberapa waktu yang lalu, saya terserang “penyakit paket lengkap”. Iya, flu, batuk, pusing, sakit tenggorokan, dan teman-temannya. Tak enak sekali rasanya. Kepala berat, serasa ada bongkahan batu besar berada di kepala saya. Hidung mampet , layaknya saluran air yang tak terurus. Tenggrokan perih, ketika makan pun seperti ada sesuatu yang menyayat. Hmm. Begitu lemahnya saya, ketika ditimpa suatu penyakit saja, mengeluhnya minta ampun. Padahal waktu sehat yang Allah beri sangat jauh melebihi rasa sakit yang diderita. Mungkin selama hidup, rasa sakit yang diderita tidak sebanding dengan nikmatnya kesehatan yang telah Allah beri. Manusia memang rajanya mengeluh, dan seringkali kufur nikmat. Na’udzubillah. Ketika sakit menerpa, saya merasa diingatkan, bahwa hidup saya tidak akan selamanya. Bahkan mungkin merasa tidak akan lama lagi. Itu bentuk kasih sayang Allah, peringatan kepada saya yang sering lalai dengan kesehatan yang d

Aku Mau Istiqamah

Gambar
Sumber gambar: https://tarbiahmoeslim.wordpress.com “ A, aku mau istiqamah.” “Eh, ai istiqamah teh apa a ?” Itulah 2 pernyataan sekaligus pertanyaan dari ade saya. Wkwkwk. Iya, akhir-akhir ini ia keluar rumah untuk ke warung pun mengenakan kerudung (sebelumnya tidak). Do’akan saja, semoga niat baiknya terlaksana. Menurut saya, tahapan seseorang dalam beribadah kepada Allah, baru bisa dikatakan mantap jika sudah mencapai tingkatan istiqamah. Istiqamah itu bagaimana sih ? Mudahnya, istiqamah itu konsisten . Sekuat apa diri kita dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah secara continue .  Misal, akhwat yang sudah memantapkan hati untuk berjilbab. Nah , keimanannya diuji, seberapa kuat ia istiqamah dalam menjalankan hari-harinya dengan mengenakan jilbab. Contoh lain, jika seseorang sudah berniat dan bertekad akan membiasakan diri menghidupkan shalat malamnya, pertanyaan selanjutnya ialah, akankah ia mampu beristiqamah dengan niat baiknya

Kebaikan Besar yang Terlupakan

Gambar
Sumber gambar: https://www.pinterest.com Kita ini memang manusia yang perfeksionis. Yang selalu menuntut kesempurnaan. Apapun itu. Disaat kita selalu menuntut kesempurnaan, disitulah kita lupa, bahwa kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan kitalah yang membuat kita selalu menuntut kesempurnaan. Terkadang, ketika kita melihat seseorang melakukan suatu kesalahan dan keburukan yang mungkin kecil dan hanya sekali ia lakukan, kita langsung menganggapnya buruk. Kesalahan dan keburukan yang ia lakukan hanya satu kali seperti mewakilkan kepribadiannya secara keseluruhan. Bahkan jika itu menimpa teman kita. Jika saja kita mengenal baik teman kita yang satu itu, dan suatu ketika kita mendapati ia melakukan tindakan yang salah, seolah-olah kita menganggap bahwa seluruh karakter yang ada pada dirinya itu buruk. Padahal kita kenal baik teman kita itu, kita tahu bagaimana wataknya, bagaimana karakter aslinya. Tapi sekali saja ia melakukan kesalahan, yang mungkin dimata kita kesalahan