Kebaikan Besar yang Terlupakan
![]() |
Sumber gambar: https://www.pinterest.com |
Kita ini memang manusia yang perfeksionis. Yang selalu
menuntut kesempurnaan. Apapun itu. Disaat kita selalu menuntut kesempurnaan,
disitulah kita lupa, bahwa kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan kitalah
yang membuat kita selalu menuntut kesempurnaan.
Terkadang, ketika kita melihat seseorang melakukan suatu
kesalahan dan keburukan yang mungkin kecil dan hanya sekali ia lakukan, kita
langsung menganggapnya buruk. Kesalahan dan keburukan yang ia lakukan hanya
satu kali seperti mewakilkan kepribadiannya secara keseluruhan.
Bahkan jika itu menimpa teman kita. Jika saja kita mengenal
baik teman kita yang satu itu, dan suatu ketika kita mendapati ia melakukan
tindakan yang salah, seolah-olah kita menganggap bahwa seluruh karakter yang
ada pada dirinya itu buruk. Padahal kita kenal baik teman kita itu, kita tahu
bagaimana wataknya, bagaimana karakter aslinya. Tapi sekali saja ia melakukan
kesalahan, yang mungkin dimata kita kesalahanya cukup fatal, sudahlah,
seolah-olah ia sudah melakukan kesalahan yang amat besar berkali-kali.
Mata hati kita seakan-akan tertutupi oleh satu kesalahan itu.
Satu kesalahan itu seolah mewakili tabiat yang ada pada teman kita itu. Satu
kesalahan itu seolah membuat semua kebaikan yang sudah ia lakukan percuma. Satu
kesalahan itu seolah menjadi obat lupa bagi kita, bahwa dibalik satu kesalahan
itu ia memiliki kebaikan yang segudang.
![]() |
Sumber gambar: http://karnahidupharusmemilih.blogspot.co.id |
Ibarat satu titik hitam diatas kertas putih. Satu kesalahan
yang menutupi beribu kebaikan. Dan yang
menjadi fokus kita adalah titik hitamnya, bukan kertas putihnya yang lebih luas.
Kita lupa, bahwa kita
pasti pernah melakukan kesalahan. Bahkan mungkin titik hitam yang kita
miliki sudah banyak menodai kertas putih kita. Tapi masih saja Allah tutup
segala aib kita, yang menjadikan diri kita terlihat baik oleh orang lain.
Kita lupa, bahwa kita
tidak sempurna. Yang mungkin saja, suatu saat kita akan melakukan kesalahan
yang lebih buruk daripada apa yang teman kita lakukan.
Saya rasa, perfeksionis itu sifat dasar yang dimiliki setiap
manusia. Namun hanya kadarnya saja yang berbeda-beda. Begitu pun lupa. Lupa
juga sifat dasar yang dimiliki setiap manusia. Bukankah manusia itu tempatnya
lupa? Saking tempatnya lupa, segala
kebaikan teman saja bisa dilupakan, hanya karena satu kesalahan.
Tapi, jangan khawatir. Kita
pun memiliki sifat dasar pembelajar. Tentulah sifat yang satu ini harus
mendominasi daripada sifat pelupa. Disaat kita lupa, kita pun harus segera
sadar, bahwa kita harus selalu belajar dari setiap kesalahan. Entah itu kesalahan
orang lain, teman, dan tentu diri kita sendiri.
Itulah keistimewaan kita sebagai manusia, Allah
menganugerahkan kita dengan memiliki sifat yang lengkap. Buruknya ada, baiknya
pun diberi. Satu hal yang perlu menjadi pegangan diri kita ialah bahwa diri kita
bisa berpikir. Berpikir secara utuh dan
menyeluruh, agar tidak termakan oleh daya hasut nafsu yang menguasai
.
Mari kita senantiasa belajar, karena kita ditakdirkan menjadi
seorang pembelajar. Pembelajar dari setiap episode kehidupan. Yakni, yang mampu
mengambil makna, hikmah, dan pelajaran. Termasuk ketika teman kita berbuat
kesalahan, tentulah kita harus belajar. Belajar melihat lebih luas bahwa
kesalahannya tidaklah menutupi segala kebaikannya, dan belajar untuk tidak
melakukan, apalagi mengulangi, kesalahan yang teman kita lakukan.
***
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Challenge
#Aksara
The Gambling Hall at the Gambling Hall of - DrMCD
BalasHapusGambling Hall of Fame Member in The 창원 출장마사지 Casino. 전라북도 출장안마 He is considered 부천 출장샵 one of 태백 출장샵 the most experienced 안동 출장안마 and knowledgeable people on the world's most famous casino floor.