Menulis itu..
![]() |
Sumber gambar: http://www.psikologikita.com |
Dulu, saya merasa bahwa menulis itu kegiatan yang sulit untuk dilakukan, karena harus pandai merangkai kata dan kalimat agar menjadi padu, runut, dan nyaman dibaca. Tetapi, setelah saya mencoba menulis, menuangkan apa yang saya pikirkan menjadi sebuah tulisan, saya menjadi sadar, bahwa menulis lebih dari sekedar merangkai kata dan kalimat.
Bagi saya, menulis merupakan sarana untuk berbagi. Berbagi
apa yang saya rasakan, berbagi apa yang saya pikirkan. Terlebih didalam perasaan
dan pikiran itu terdapat keresahan yang
harus disebarkan. Keresahan terhadap realita sosial yang terkadang tak
sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Keresahan yang ada pada satu kepala, tentu
perlu diketahui kepala-kepala yang lain, agar setiap kepala dapat berpikir, bahkan
lebih jauh lagi dapat menemukan solusi terhadap setiap keresahan yang ada itu.
Setiap tulisan saya, saya angkat dari keresahan yang ada pada
diri saya. Tentu keresahan itu tidak timbul secara tiba-tiba, tetapi melalui
penghayatan yang saya renungkan dan dalami.
Menulis adalah proses pemindahan pemikiran dan perasaan yang
dituangkan ke dalam sebuah tulisan. Tentu itu tidak mudah. Harus memindahkan
yang abstrak menjadi konkret. Tapi kesulitan itulah yang menjadikan kegiatan
menulis menjadi asyik untuk didalami. Terus-menerus belajar, bagaimana menulis
sebuah tulisan yang baik, yang dapat dibaca dan dinikmati orang banyak.
Tujuan saya menulis bukan untuk menyenangkan hati orang,
tetapi untuk menyenangkan diri saya sendiri. Bukan juga untuk menuai pujian
sana-sini. Tujuan saya menulis hanyalah
untuk berbagi dan mengingatkan kebaikan, juga insya Allah menebar inspirasi dan
manfaat.
Bertujuan berbagi kebaikan dan inspirasi bukan berarti saya
merasa diri saya sudah baik, atau sudah mampu menginspirasi, tetapi hanya untuk
menjadi pengingat diri, sekaligus penyemangat diri. Bahwa setiap kebaikan yang saya tulis, menjadi wajib saya kerjakan.
Karena bukan perkara mudah jika kita berbagi kebaikan, tetapi kita sendiri
tidak menunaikan kebaikan itu. Bahkan, Allah sangat murka dan benci kepada
orang seperti itu.
“Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. Ash-Shaff: 3)
Luar biasa tantangannya jika kita memutuskan menjadi seorang
pionir dalam kebaikan, bukan hanya seorang penonton. Ketika kita memberi
nasehat kebaikan, dan justru tidak menunaikan nasehat yang telah kita
sampaikan, amat celakalah kita.
Itulah yang menjadikan dorongan saya untuk menulis. Saya
memilih untuk berbagi kebaikan, karena otomatis kebaikan yang saya dapatkan
menjadi dua. Mengajak orang lain iya, mengerjakan juga iya. Namun amat
celakanya saya, jika hanya pandai mengajak dan menyampaikan kebaikan kepada
orang lain, yang akan saya dapatkan hanyalah murka Allah, dan tidak mendapat
kebaikan apapun, NOL BESAR.
![]() |
Sumber gambar: http://danikaizen.blogspot.co.id |
Saya khawatir, jika saya tidak berani untuk berbagi, saya
tidak akan bermanfaat. Saya putuskan untuk berani, dengan menerima segala
konsekuensinya. Termasuk konsekuensi menjalankan segala kebaikan yang saya
tulis. Saya berharap, dari setiap huruf yang saya tulis, akan menjadikan amal
kebaikan bagi saya, menjadikan pemberat amal sholeh di akhirat kelak.
Tentu menginspirasi setiap pembaca bukan tujuan saya juga.
Hati setiap pembaca itu dimiliki Allah, dan tentulah hanya Allah yang mampu
menjadikan hati setiap insan terbuka. Kadang ada kalanya tulisan saya mampu
menggugah sebagian orang, tapi sebagian orang lainnya merasa biasa saja. Ada
kalanya juga tulisan saya menarik bagi banyak orang, tetapi amat menyedihkan
bagi sebagian orang lainnya. Tujuannya
bukan menginspirasi, tetapi berbagi inspirasi. Karena dalam 24 jam sehari,
pasti banyak hal yang kita lakukan, kerjakan, rasakan. Termasuk banyak kebaikan
(inspirasi) yang dapat kita bagikan. Karena untuk apa kita mendapatkan
kebaikan, kalau bukan untuk dibagikan.
Kalau pun kebaikan yang kita coba bagikan tidak menjadikan itu
kebaikan bagi orang lain, tentu tidak apa. Setidaknya kita sudah mencoba
berbagi kebaikan. Dan kalau pun kebaikan yang kita bagikan menjadi inspirasi
sekaligus kebaikan yang sama bagi orang lain, tentu itu datangnya dari Allah.
Allah yang membukakan hati kita (sebagai penyebar kebaikan) untuk berbagi, juga
membukan hati mereka yang menerimanya.
Kalau saja menulis harus selalu memerhatikan aturan baku,
pastilah saya tidak akan melakukannya. Karena saya sadar, ilmu saya tentang
aturan baku menulis pun masih sangat minim. Tidak semua orang bisa menulis
sesuai aturan baku. Tetapi, semua orang
bisa menulis dan berbagi manfaat melalui karya tulisnya. Dan itulah yang
saya pilih.
![]() |
Sumber gambar: http://www.jedicraftgirl.com |
Sekarang, semua orang sudah bisa menulis. Bahkan menulis menjadi
bagian dari hidup. Menulis chat
kepada teman, menulis caption pada
setiap postingan, dan lain sebagainya. Bahkan, chat dan caption pun bisa
menggugah hati orang, jika memang tulisan pada chat dan caption itu ‘berjiwa’.
Karena sekarang pun sudah banyak penulis buku yang lahir dari caption-caption yang ditulisnya pada akun
Instagram atau Line.
Sekarang sudah zamannya berbagi pengaruh. Entah itu pengaruh
buruk atau baik. Namun, jika bisa memilih berbagi pengaruh baik, mengapa harus
yang buruk?
Karena sekarang pengaruh media sudah tidak bisa dibendung.
Banyak pengaruh buruk didalamnya. Maka tidak ada pilihan bagi kita selain
melawan dan memeranginya dengan pengaruh-pengaruh kebaikan.
Hidup ini terlalu singkat jika digunakan untuk hal yang
sia-sia. Hanya satu hal yang menjadikan kita orang yang akan selalu diliputi
ketenangan, kelapangan jiwa, kebahagiaan. Apakah itu? Berbagi manfaat.
Iya, apapun kemampuanmu, keahlianmu, kamu pasti bisa memberi
pengaruh baik untuk sekelilingmu. Saya memilih tulisan menjadi penyampai
kebaikan-kebaikan yang saya dapatkan dan bagikan. Jika saya memilih menjadi kontributor,
masihkah kamu menjadi penonton?
“Berbagilah, maka
engkau akan bahagia.”
***
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Challenge
#Aksara
Bagua banget kak tulisannya :) terima kasih atas inspirasi nya
BalasHapusTerima kasih sudah membaca:)
HapusTerima kasih sudah membaca:)
HapusGreat
BalasHapus