Praktek Nikah

Pernikahan merupakan perisitiwa penting dan sakral yang mewarnai perjalanan kehidupan umat manusia. Bukan hanya pasangan dewasa yang sudah lulus dari bangku pendidikan saja yang bisa merasakan ijab qobul, melainkan anak SMA pun bisa merasakan sensasi luar biasa ijab qobul! Percaya? Percaya tidak percaya, anak SMA se-Indonesia yang sekolahnya menggunakan kurikulum 2013 atau kurikulum nasional, pada saat kelas 12 (3 SMA) semestinya sudah tahu dan mengerti bagaimana proses pernikahan, karena terdapat dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam.

Model utama si tampan calon pengusaha muda sukses. Allowed.
Baik, saya akan bercerita sedikit tentang praktek nikah di sekolah saya. Mungkin akan sedikit menggelitik, karena saya akan melampirkan sedikit dokumentasi didalamnya. Oh ya, mungkin bagi sebagian pembaca akan berpikir bahwa praktek nikah itu tak perlu, karena ijab qobul didalamnya merupakan hal yang sangat sakral, sehingga tidak perlu diajarkan kepada anak SMA, mengingat sucinya proses ijab qobul yang tak boleh dipermainkan. Adakah yang berpikiran seperti itu?

Begini, pernikahan itu ibadah yang amat penting dimengerti oleh anak SMA kelas 12, karena mungkin saja setelah lulus langsung ke KUA, iya bukan?

Oke deh, langsung saja ke ceritanya. Sebenernya saya cukup sedih, karena pada saat pelaksanaan praktek nikah di kelas, saya sedang dispensasi untuk bimbingan lomba. Sangat disayangkan, karena saya perlu tahu betul bagaimana proses pernikahan, karena saya berencana nikah muda. Mungkin nanti jadi Pahmud (papah muda). Hahaha, saya berkelakar. Ya kita tidak pernah tahu apa yang ada didepan nanti, jadi ya jalani sajalah.

Lanjut? Oke lanjut. Yang merasakan praktek nikah hanya kelas 12, dan tidak semua kelas 12 juga melaksanakannya. Kebanyakan dari kelas 12 yang praktek nikah itu dijadikan kelas ujian bagi para bapak-ibu guru PPL, jadi setiap kelas harus mempersiapkan sebaik mungkin praktek nikah tersebut, karena kalau tidak, akan berimbas ke nilai ujian bapak-ibu guru PPL tersebut. Jadi praktek nikah tersebut dilaksanakan se-serius mungkin, se-sempurna mungkin. Para siswa mengenakakan jas, kebaya, kopiah bagi penghulu dan mempelai pria, dan tentunya tidak lupa make up bagi para wanita. Hiasan pun digunakan, seperti umbul-umbul, hiasan nama pengantin; D & J, A & N, dll. Sampai ada satu kelas yang menggunakan bunga ucapan selamat happy wedding, dan ada prasmanan! Menarik bukan?

Pada setiap pernikahan tentu ada mempelai pria dan wanitanya bukan? Nah, beberapa hal yang ngakak dari praktek nikah ini ialah; mempelai pria dan wanitanya dijodoh-jodohkan (asli), jantung mempelai pria berdebar saat mengucap ijab qobul, wanita-wanitanya yang hewir, dan gaya berpakaian yang seakan-akan pernikahan sungguhan.

Walaupun saya tidak ikut praktek nikah tersebut, tapi saya pun merasa antusias dengan praktek nikah itu sama seperti teman se-angkatan saya. Dan pastinya pembelajaran pernikahan yang dipelajari di SMA ini akan menambah deretan kenangan indah SMA, yang mungkin suatu hari nanti akan menjadi bahan canda dan tawa ketika berkumpul.

“Duh baheula urang inget keneh praktek nikah jeung si ….”

“Ngakak pisan baheula praktek nikah … “

“Kelas urang mah asa pangniatna pas praktek nikah .. ..” (Percakapan di masa depan)

Dan tentunya sesuai dengan tujuan pembelajaran praktek nikah ini, yakni bisa memahami ketentuan pernikahan dalam Islam dan memahami bagaimana tata cara pernikahan dalam Islam. Jadi suatu saat ketika menikah betulan, tidak akan terlalu bingung dan geumpeur, karena sudah ada gambaran pada saat SMA. Sangat bermanfaat ya.

Nah, inilah sedikit dokumentasi praktek pernikahan di sekolah saya. Saya kumpulkan dari beberapa kelas, mohon maaf apabila ada pihak yang kurang berkenan atas konten dari tulisan saya ini, sesungguhnya seluruh konten yang ada di tulisan ini telah mendapat persetujuan dari pihak terkait. Terima kasih!


Si Ganteng lagi fokus ijab qobul. Ada yang minat? Allowed.
Cie samaan. Allowed.

Adeuh tersipu malu. Allowed.

Ini pasangan paling bahagia, DJ. Allowed.
Ini yang dulu pernah ada. Eh ups. Allowed.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Pidato : Persahabatan yang Sesungguhnya

Gemuk, Enak Gak Sih?