Sungguh, Kita ini Lemah
![]() |
Sumber gambar : play.kapook.com |
Saya akan menceritakan materi kajian ma’rifatullah yang
disampaikan Aa Gym pada saat saya menghadirinya malam jumat terakhir sebelum
Bulan Ramadhan. Yang sebelumnya saya sudah ceritakan cerita seorang muslimah yang
mengucap dua kalimat syahadat di kajian ini. Saya kira dirasa perlu menceritakan
dan membagikan materi kajian yang saya dapatkan, karena itu merupakan suatu
kebaikan yang harus disebarkan, agar bukan hanya saya dan jama’ah lainnya yang
mendapat kebaikan, tetapi teman-teman pembaca blog ini mendapat kebaikan yang
sama. InsyaAllah.
Jadi teman-teman, setidaknya ada 2 poin penting yang saya
tangkap dan dapatkan dari kajian itu :
1. Kita
manusia tidak punya apa-apa
![]() |
Sumber gambar : http://ceramahmotivasi.com |
Mungkin kita sering merasa bangga, sering merasa jumawa ketika memiliki harta yang berlimpah, barang-barang yang mewah, wajah yang rupawan, atau apapun yang bisa membuat kita bangga. Hakikatnya, segala yang kita miliki itu SEUTUHNYA hanya titipan dari Allah. Tidak ada satu pun hal yang kita miliki saat ini, murni milik kita. Dan ketika kita bangga, itu berarti kita lupa hakikat hidup ini. Dari lahir sampai sekarang hidup, tidak ada hal yang kita bisa dapatkan tanpa izin Allah. Mungkin kita pernah merasa apa yang kita dapatkan itu adalah murni hasil kerja keras usaha kita, tentu itu keliru. Pasti ada campur tangan Allah yang menghendaki itu semua.
![]() |
Sumber gambar : duniajilbab.tumblr.com |
Jadi, janganlah kita pernah merasa sombong ketika kita memiliki sesuatu yang lebih, ya kelebihan harta, kelebihan paras, atau kelebihan lainnya, karena semata-mata itu hanyalah titipan dari Allah. Jika kita sombong atas harta yang kita miliki, dan Allah ingin mengambil harta yang telah Allah pinjamkan itu, tentulah sangat mudah bagi Allah. Dan, jangan pernah merasa iri dengan apa yang orang lain dapatkan, karena itu semuanya dari Allah. Ikhlas saja. Hiduplah seperti tukang parkir, yang tidak pernah sombong menjaga dan memiliki banyak mobil, yang ketika seluruh mobil itu diambil, ia tidak marah. Hidup kita pun demikian, semua hal yang kita miliki ini titipan dari Allah, yang suatu saat tentu Allah bisa dan akan ambil.
“Kepunyaan Allah-lah
segala yang ada dilangit dan dibumi; dan kepada Allah-lah dikembalikan segala
urusan.” (QS. Ali Imran: 109)
2. Kita
manusia yang lemah dan tidak bisa apa-apa
![]() |
Sumber gambar : www.slideshare.net |
Pernah merasa pintar? Pernah merasa hebat? Pernah merasa terampil? Tidak lain tidak bukan segala kepintaran, kehebatan, dan keterampilan itu milik dan dari Allah. Allah memiliki nama Ar-Rasyid, yang artinya Maha Cerdas, Maha Pandai, Maha Pintar. Allah memiliki nama Dzal Jalali wal Ikram, yang artinya Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan, yang segala kehebatan dan keterampilan Allah miliki. Tapi Allah juga memiliki nama An-Nafi’, yang artinya Maha Memberi Manfaat. Segala manfaat yang kita rasakan, dapatkan, dan miliki itu dari Allah. Keterampilan yang kita miliki untuk mencari uang, itu dari Allah. Kepintaran yang kita miliki untuk merasakan nikmatnya mencari ilmu, itu dari Allah. Segalanya dari Allah.
![]() |
Sumber gambar : duniajilbab.tumblr.com |
Kadang diri kita merasa mampu, merasa pintar, merasa hebat, merasa lebih dari orang lain. Padahal segala kemampuan kita pun itu dari Allah, bagaimana kita bisa sombong? Bahkan, diri kita saja bukan milik kita, melainkan milik Sang Pencipta, yang kapan pun nyawa yang ada pada diri kita bisa Ia ambil, masihkah kita bisa sombong? Kita ini hanyalah manusia yang lemah. Yang sejak berada dalam kandungan ibu, segala nutrisi kita bisa dapatkan sehingga bisa terus tumbuh dan berkembang, sampai akhirnya dilahirkan. Tidak cukup sampai situ. Bayi, balita, lalu belajar berjalan, belajar berbicara, itu segala kemampuan yang apabila Allah tidak berikan kepada kita, kita sekarang mustahil bisa berjalan, berlari, atau pun berorasi. Sungguh, kita hanyalah manusia yang lemah, yang segala sesuatunya sudah Allah berikan, sudah Allah sediakan.
“Karena manusia
diciptakan (bersifat) lemah.” (QS. An-Nisa: 28)
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu
‘anhu pernah berkata,
“Kasihan sekali
manusia. Ia tak mengetahui kapan ajal tiba.
Tubuhnya adalah tempat penyakit,
Segala perbuatannya selalu dicatat,
Kutu kecil pun bisa menyakitinya,
Ia bisa mati hanya dengan tersedak,
Dan baunya busuk karena hanya keringat.”
Tubuhnya adalah tempat penyakit,
Segala perbuatannya selalu dicatat,
Kutu kecil pun bisa menyakitinya,
Ia bisa mati hanya dengan tersedak,
Dan baunya busuk karena hanya keringat.”
***
Catatan kaki :
http://khazanahalquran.com/manusia-itu-sungguh-lemah.html
http://khazanahalquran.com/manusia-itu-sungguh-lemah.html
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Challenge
#Aksara
Komentar
Posting Komentar