Keajaiban Pertolongan Allah
Beberapa waktu lalu, saya berniat untuk mengikuti malam bina
iman dan taqwa (mabit) di salah satu masjid besar di Bandung. Mabit ini bukan
agenda rutin dari majelis penyelenggara mabit tersebut, melainkan agenda
khusus, sehingga peserta diwajibkan mendaftar. Saya berniat ikut karena
waktunya di hari libur, yakni malam minggu, pas sekali dengan saya yang selalu
butuh nutrisi kalbu di malam minggu. Malam minggu pasti selalu ramai, macet,
jalanan dipenuhi sesak para penikmat malam minggu. Mungkin ada yang ke mall, café, factory outlet, tempat
makan, sampe ke masjid untuk mendatangi kajian-kajian anak muda.
Pada saat itu, mabit dimulai ba’da maghrib sekitar jam 18.00.
Kebetulan saya jam 17.00 masih belum pergi dan siap-siap, karena masih ada
kegiatan di sekolah yang tidak bisa ditinggal. Pada saat itu saya cukup pesimis
untuk menghadiri mabit itu, dikarenakan waktu yang sangat mepet dan keadaan
cuaca yang hujan, ditambah lagi jarak yang cukup jauh dan jalan yang harus
dilalui biasanya macet. Saya meyakinkan hati saya, karena saya niat betul untuk
mengikuti mabit tersebut, ada salah satu pengisi acaranya yang cukup saya
gemari.
Saya berdo’a dalam hati,
“Ya Allah,
jika niat baik saya ini memang baik untuk saya, izinkanlah Ya Allah.
Mudahkanlah, izinkanlah saya sampai tepat waktu di masjid untuk mengikuti kegiatan mabit.”
Akhirnya kegiatan di sekolah saya berakhir, saya langsung
pergi menuju masjid yang dituju sekitar jam 17.30. Masih ada kekhawatiran dalam
hati saya, kalau saya akan tiba tidak sesuai jadwal mulainya acara. Sebenarnya
tidak mengapa dan tidak masalah kalau pun saya datang terlambat, karena itu
acara kajian yang terbuka untuk siapa pun dan yang datang kapan pun. Tapi saya
termasuk orang yang cukup mementingkan waktu, yang tidak mau terlewat walaupun
hanya 5 menit.
Saat itu Bandung dibasahi hujan rintik-rintik yang membuat
keadaan malam minggu terasa dingin. Saya dibuat terheran-heran ketika melalui
jalan menuju masjid, karena tidak biasanya jalan tersebut sepi di malam minggu.
Bukan sepi, tapi karena biasanya macet, terutama malam minggu. Tapi ini
berbeda, jalanan terasa lengang, sehingga bisa dengan cepat saya sampai ke
masjid tujuan.
Luar biasa saya pikir waktu itu, Alhamdulillah sekali, saya bisa sampai di masjid tujuan dengan
tepat waktu. Bahkan kegiatannya belum dimulai, masih persiapan menuju
pembukaan, jama’ah pun masih banyak yang baru sampai di pintu masuk masjid.
Dingin yang terasa ketika perjalanan menuju masjid terbayar
sudah ketika sampai di masjid, suasana di masjid tentu berbeda, kehangatan yang
diberikan Allah sangat terasa, ditambah lagi berkumpul dengan saudara-saudara
sesama muslim. Saya sangat bersyukur bisa tiba tepat waktu di masjid ini.
Kalau dipikir-pikir, rasanya tidak mungkin saya akan tiba
tepat waktu, mengingat jarak, waktu, kondisi lalu lintas dan cuaca yang
rasa-rasanya kurang mendukung. Tapi dengan keyakinan hati bahwa Allah akan
selalu menolong hamba-Nya, insya Allah
semua akan menjadi mudah.
Allah akan selalu memberi pertolongan tanpa kita duga-duga.
Allah selalu bisa memberikan suatu hal yang mungkin terasa impossible. Kita sebagai manusia pikirannya terlalu rendah,
sehingga seringkali kita meremehkan dan tidak meminta pertolongan Allah.
Padahal Allah itu segalanya, sesuatu bisa sangat mungkin dan menjadi mudah
apabila diserahkan kepada Allah. Kita sebagai manusia dituntut untuk berusaha
sekeras mungkin, dan sisanya biarlah Allah yang menentukan. Allah Maha Tahu,
maha tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
So, don’t
worry about your problem. Because there is Allah, you can ask for anything and
anytime. You just have to believe and trust.
Komentar
Posting Komentar